1. Berat: Permata atau batu akik asli lebih berat dibandingkan dengan yang palsu. Jika dipegang akan terasa lebih padat.
2. Suhu: Secara alami sebuah batu asli
lebih dingin dengan kaca/sintetis. Cara tes bisa dilakukan dengan
menempelkan pada bagian kulit yang sensitif di bagian tubuh kita seperti
pipi, leher, atau pada bagian lipatan siku lengan.
3. Memanaskan: Membakar pada bagian
batu. Jika batu itu terlihat gosong dan meninggalkan bekas yang susah
terhapus dapat dipastikan batu itu palsu. Batu asli jika dibakar akan
tampak basah, seperti berminyak tapi setelah dihapus akan hilang
seketika. Begitu juga, setelah dipanaskan batu asli biasanya cepat
dingin, sedangkan yang palsu panasnya bertahan lebih lama.
4. Membenturkan: Jika Anda memiliki dua
batu yang diyakini sama-sama batu asli, jika dibenturkan satu sama lain
biasanya keluar percikan api. Cara mengetesnya bisa dilakukan di tempat
gelap untuk memastikan ada percikan.
5. Meneteskan air: Batu asli jika diteteskan air pada bagian permukaannya yang licin tidak akan pecah (bukan metode baku).
6. Serat: Batu asli alam secara umum
memiliki serat alami. Permata sintetis atau yang terbuat dari kaca
terlihat bening. Meskipun dalam batu sintetis terdapat serat biasanya
terlihat tidak alami, seperti ada semacam gelembung yang disebabkan saat
proses pembuatan terdapat udara yang terperangkap di dalamnya7. Mutiara: Jika permata itu jenis mutiara bisa tes dengan cara menggigitnya sekuat-kuatnya, apabila tidak ada perubahan berarti asli